"Hanya perlu adanya perlakuan khusus untuk air bersihnya," jelasnya.
Menurut Bagus, bak penampungan khusus tersebut diperlukan, lantaran saat musim penghujan, air dari sumber Seropan keruh akibat banjir. Saat ini, Seropan hanya memiliki satu bak penampung dan langsung disalurkan ke masyarakat.
Sehingga, masyarakat perlu menunggu selama dua sampai tiga hari, hingga air tersebut benar-benar bersih. "Terutama bisa layak konsumsi," jelasnya.
Bagus menjelaskan, bahwa pemerintah perlu untuk membangun bak penampungan lanjutan, untuk memberi perlakuan pada air yang diangkat dari sumber air Seropan.
Sungai Bawah tanah Seropan ini, menurut penelitian ASC memiliki debit air maksimal 750 liter per detik.
"Sumber air ini cukup besar setelah Bribin," jelasnya. (*).
Penulis : Igt Agung Ismiyanto || Editor : Hanan Wiyoko
Post a Comment