YOGYA (KRjogja.com)
- Gubernur DIY, Sri Sultan HB X membuka rangkaian Pasar Malam Perayaan
Sekaten (PMPS)Tahun Jumakir 1946/2012-2013 di Alun-Alun Utara
Yogyakarta, Jumat (21/12). Pembukaan dalam suasana gerimis ini ditandai
dengan pembunyian kenong dan pengguntingan buntal oleh gubernur.
Dalam sambutannya Sultan menyampaikan, Sekaten sebagai bentuk budaya religi diharapkan selalu tampil baru dalam budaya reformatif. Sekaten harus bisa menghadirkan dialog budaya yang memacu tumbuh kembangnya masyarakat. "Bukan hanya gebyar namun harus punya makna spiritual," pesannya.
Sekaten hingga kini tetap eksis sejak dirintis pada abad ke 15 di Masjid Demak. Ini karena adanya pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil yang khas seperti penjual endog abang dan sego gurih. "Nilai-nilai lama dapat dikembangkan dan ditafsirkan secara baru, dalam menjawab tantangan reformasi dan perubahan jaman," ujarnya.
Sementara Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengungkapkan, Sekaten merupakan sarana dakwah Islam yang sudah menjadi ciri khas kota ini. Sekaten juga merupakan ajang pemberdayaan masyarakat yang mendukung tumbuh-kembangnya ekonomi kerakyatan. "Karena itu tahun ini kami memilih tema 'Harmoni, Religi, Budya, dan Ekonomi Untuk Yogyakarta Istimewa'," ujarnya.
Sekaten akan berlangsung sejak 21 Desember 2012 hingga 24 Januari 2013. Selain menghadirkan dakwah dan ekonomi masyarakat, terdapat panggung seni 45 kelurahan yang akan tampil setiap malam. (Den)
Dalam sambutannya Sultan menyampaikan, Sekaten sebagai bentuk budaya religi diharapkan selalu tampil baru dalam budaya reformatif. Sekaten harus bisa menghadirkan dialog budaya yang memacu tumbuh kembangnya masyarakat. "Bukan hanya gebyar namun harus punya makna spiritual," pesannya.
Sekaten hingga kini tetap eksis sejak dirintis pada abad ke 15 di Masjid Demak. Ini karena adanya pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil yang khas seperti penjual endog abang dan sego gurih. "Nilai-nilai lama dapat dikembangkan dan ditafsirkan secara baru, dalam menjawab tantangan reformasi dan perubahan jaman," ujarnya.
Sementara Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengungkapkan, Sekaten merupakan sarana dakwah Islam yang sudah menjadi ciri khas kota ini. Sekaten juga merupakan ajang pemberdayaan masyarakat yang mendukung tumbuh-kembangnya ekonomi kerakyatan. "Karena itu tahun ini kami memilih tema 'Harmoni, Religi, Budya, dan Ekonomi Untuk Yogyakarta Istimewa'," ujarnya.
Sekaten akan berlangsung sejak 21 Desember 2012 hingga 24 Januari 2013. Selain menghadirkan dakwah dan ekonomi masyarakat, terdapat panggung seni 45 kelurahan yang akan tampil setiap malam. (Den)
Post a Comment