TRIBUNJOGJA.COM - Bercinta tak hanya menyenangkan, tapi juga memperbaiki mood. Itu sebabnya, bercinta sangat menyehatkan. Berikut enam sebab mengapa bercinta bisa menyehatkan:
Mengurangi Sakit Kronis
Stimulasi pada klitoris dan dinding Miss V akan membuat tubuh melepaskan endorfin, kortikosteroid, dan penghilang rasa sakit alami lain. Hasilnya, rasa sakit kepala dan nyeri otot Anda akan berkurang selama bercinta. Bahkan menurut Barry Komisaruk, PhD, profesor psikologi Rutgers University, manfaat bercinta yang dimulai sebelum orgasme ini bisa bertahan hingga dua hari setelah bercinta usai. Dalam penelitiannya, co-author The Science of Orgasm ini menemukan bahwa saat orgasme tolerasi rasa sakit perempuan bisa meningkat dua kali lipat.
Menurunkan Risiko Kanker Payudara
Saat gairah meningkat dan saat orgasme, hormon pemicu rasa bahagia akan meningkat. Dua hormon itu, oksitosin dan DHEA, akan membantu Anda terhindar dari risiko terkena kanker payudara. Sebuah studi menunjukkan perempuan yang berhubungan seks lebih dari sekali dalam sebulan memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara. Peneliti Yunani juga menemukan bahwa pria yang setidaknya mengalami tujuh kali orgasme dalam sebulan ketika usia 50-an tahun, kemungkinan terkena kanker menjadi lebih rendah.
Melatih Jantung
Ahli jantung memeringkatkan tahap intercourse atau penetrasi saat bercinta sebagai latihan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat meningkatkan kesehatan jantung. Hasilnya, hampir sama dengan berolahraga jalan cepat. Posisi bercinta pun menentukan jumlah kalori yang dibakar. Misalnya, posisi woman on top (perempuan di atas) akan mengeluarkan energi lebih banyak. Orgasme pun bisa menjadi bonus. Detak jantung bisa mencapai 110 denyut per menit. Sebanding dengan berjalan cepat atau jogging.
Membuang Stres
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2005 menemukan bahwa pasangan yang sering bercinta dua minggu sebelum menjalani hari-hari penuh stres, akan lebih mudah melakukan public speakingatau bicara di depan umum. Saat presentasi, tekanan darah sistolik (angka pertama dalam pembacaan tekanan darah) hanya akan meningkat sedikit dan kemudian turun kembali ke tingkat normal lebih cepat. Hal ini bisa terjadi karena bercinta membutuhkan aktivitas otak yang lebih kompleks. Alhasil, saat presentasi otak pun lebih relaks.
Memperbagus Imunitas
Bukan hanya apel yang membantu menjauhkan Anda dari penyakit, seks juga. Penelitian dari Wilkes University menunjukkan bahwa pasangan yang melakukan hubungan seks 1-2 kali seminggu memiliki antibodi yang mampu melawan infeksi 30% lebih tinggi. Efek ini sebanding dengan kegiatan penghilang stres lain, seperti olahraga dan mendengarkan musik, yang juga meningkatkan sekresi protein tertentu untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi.
Menyehatkan Organ Seks
Kehidupan seks yang sehat dapat mencegah Miss V dari kekeringan dan rasa sakit yang datang karena rasa kering ini. Para peneliti di New Jersey menemukan perempuan postmenopause yang berhubungan seksual lebih dari 10 kali dalam setahun memiliki risiko mengalami Atrofi Vagina (penipisan dinding Miss V setelah menstruasi berhenti) lebih kecil daripada mereka yang jarang berhubungan seks. Menurut Sandra Leiblum, PhD, terapis seks asal New Jersey yang membantu melakukan penelitian, gairah seksual mengalirkan darah ke Miss V, sehingga memberikan nutrisi dan oksigen.(chicmagz.com/ MG1-Ayu Dessy)
Mengurangi Sakit Kronis
Stimulasi pada klitoris dan dinding Miss V akan membuat tubuh melepaskan endorfin, kortikosteroid, dan penghilang rasa sakit alami lain. Hasilnya, rasa sakit kepala dan nyeri otot Anda akan berkurang selama bercinta. Bahkan menurut Barry Komisaruk, PhD, profesor psikologi Rutgers University, manfaat bercinta yang dimulai sebelum orgasme ini bisa bertahan hingga dua hari setelah bercinta usai. Dalam penelitiannya, co-author The Science of Orgasm ini menemukan bahwa saat orgasme tolerasi rasa sakit perempuan bisa meningkat dua kali lipat.
Menurunkan Risiko Kanker Payudara
Saat gairah meningkat dan saat orgasme, hormon pemicu rasa bahagia akan meningkat. Dua hormon itu, oksitosin dan DHEA, akan membantu Anda terhindar dari risiko terkena kanker payudara. Sebuah studi menunjukkan perempuan yang berhubungan seks lebih dari sekali dalam sebulan memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara. Peneliti Yunani juga menemukan bahwa pria yang setidaknya mengalami tujuh kali orgasme dalam sebulan ketika usia 50-an tahun, kemungkinan terkena kanker menjadi lebih rendah.
Melatih Jantung
Ahli jantung memeringkatkan tahap intercourse atau penetrasi saat bercinta sebagai latihan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat meningkatkan kesehatan jantung. Hasilnya, hampir sama dengan berolahraga jalan cepat. Posisi bercinta pun menentukan jumlah kalori yang dibakar. Misalnya, posisi woman on top (perempuan di atas) akan mengeluarkan energi lebih banyak. Orgasme pun bisa menjadi bonus. Detak jantung bisa mencapai 110 denyut per menit. Sebanding dengan berjalan cepat atau jogging.
Membuang Stres
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2005 menemukan bahwa pasangan yang sering bercinta dua minggu sebelum menjalani hari-hari penuh stres, akan lebih mudah melakukan public speakingatau bicara di depan umum. Saat presentasi, tekanan darah sistolik (angka pertama dalam pembacaan tekanan darah) hanya akan meningkat sedikit dan kemudian turun kembali ke tingkat normal lebih cepat. Hal ini bisa terjadi karena bercinta membutuhkan aktivitas otak yang lebih kompleks. Alhasil, saat presentasi otak pun lebih relaks.
Memperbagus Imunitas
Bukan hanya apel yang membantu menjauhkan Anda dari penyakit, seks juga. Penelitian dari Wilkes University menunjukkan bahwa pasangan yang melakukan hubungan seks 1-2 kali seminggu memiliki antibodi yang mampu melawan infeksi 30% lebih tinggi. Efek ini sebanding dengan kegiatan penghilang stres lain, seperti olahraga dan mendengarkan musik, yang juga meningkatkan sekresi protein tertentu untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi.
Menyehatkan Organ Seks
Kehidupan seks yang sehat dapat mencegah Miss V dari kekeringan dan rasa sakit yang datang karena rasa kering ini. Para peneliti di New Jersey menemukan perempuan postmenopause yang berhubungan seksual lebih dari 10 kali dalam setahun memiliki risiko mengalami Atrofi Vagina (penipisan dinding Miss V setelah menstruasi berhenti) lebih kecil daripada mereka yang jarang berhubungan seks. Menurut Sandra Leiblum, PhD, terapis seks asal New Jersey yang membantu melakukan penelitian, gairah seksual mengalirkan darah ke Miss V, sehingga memberikan nutrisi dan oksigen.(chicmagz.com/ MG1-Ayu Dessy)
Editor : Rina Eviana Dewi
Ikuti geliatjogja.blogspot.com melalui sosial media twitter @geliatjogja
Post a Comment